Karena tugas kuliah tak akan lengkap tanpa turunan.

Kamis, 30 April 2015

Laporan Praktikum Fisika Dasar - A1 Menentukan Isi dan Massa Jenis Zat Padat

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.                      Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berhubungan dengan berbagai macam benda yang selalu kita gunakan untuk menunjang segala aktivitas kita. Tapi tahukah kita bahwa setiap benda itu memiliki massa jenis yang berbeda antara satu dan yang lainnya. Massa jenis merupakan nilai yang menunjukkan besarnya perbandingan antara massa benda dengan volume benda tersebut, massa jenis suatu benda bersifat tetap artinya jika ukuran dan bentuk benda diubah massa jenis benda tidak berubah. misalnya ukurannya diperbesar sehingga baik massa benda maupun volume benda makin besar. walaupun kedua besaran yang menunjukan ukuran benda tersebut makin besar tetapi massa jenisnya tetap,  hal ini disebabkan oleh kenaikan massa benda atau sebaliknya kenaikan volume benda diikuti secara linier dengan kenaikan volume benda atau massa benda.
Untuk menentukan massa benda dapat dilakukan dengan menimbang benda tersebut dengan timbangan yang sesuai, seperti neraca analitik  atau yang lainnya.
untuk menentukan volume benda dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan bentuk bendanya. Untuk benda  yang beraturan bentuknya dapat dilakukan dengan rumusan yang sesuai, misalnya untuk bentuk kubus maka  yang harus dilakukan adalah mengukur panjang sisi kubus, kemudian menghitungnya dengan rumusan sisi pangkat tiga. Sedangkan untuk benda tidak beraturan pengukuran volume dilakukan dengan cara memasukkan benda tersebut kedalam gelas ukur yang di isi dengan air dengan volume tertentu,kemudian diamati selisih volumenya. selisih volume tersebut adalah volume benda yang  dimasukkan ke dalam gelas ukur. setelah itu dapat dihitung  berapa massa jenis benda dengan rumusan massa benda dibagi volume benda.
Pengetahuan tentang massa jenis dalam sebuah praktikum sangat penting mengingat bahwa pengetahuan tentang massa jenis akan selalu kita butuhkan dan selalu kita gunakan dalam praktikum lanjutan atau dalam pengaplikasiannya dalam penelitian dan kehiidupan sehari – hari.

1.2.                      Tujuan

·              Menggunakan micrometer sekrup dan jangka sorong untuk mencari isi
·              Menimbang dengan menggunakan neraca untuk menentukan massa benda
·              Menentukan isi dan massa jenis benda dengan asas Archimedes






BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.                      Alat Ukur

2.1.1.   Jangka Sorong

Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan display digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorang dibawah 30cm dan 0.01 untuk yang di atas 30cm.

2.1.2.     Mikrometer Sekrup

Mikrometer sekrup adalah sebuah alat ukur besaran panjang yang cukup presisi. Mikrometermempunyai tingkat ketelitian hinggan 0,01 mm. Penggunaan mikrometer sekrup biasanya untukmengukur diameter benda melingkar yang kecil seperti kawat atau kabel.

2.1.3.     Neraca Ohauss

Neraca Ohaus adalah alat ukur massa benda dengan ketelitian 0.01 gram. Neraca dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti neraca analitis dua lengan, neraca Ohauss, neraca lengan gantung, dan neraca digital. Neraca Analitis Dua Lengan Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda, misalnya emas, batu, kristal benda, dan lain-lain. Batas ketelitian neraca analitis dua lengan yaitu 0,1 gram.
Neraca Ohauss ini berguna untuk mengukur massa benda atau logam dalam praktek laboratorium. Kapasitas beban yang ditimbang dengan menggunakan neraca ini adalah 311 gram. Batas ketelitian neraca Ohauss yaitu 0,1 gram.
Neraca Lengan Gantung Neraca ini berguna untuk menentukan massa benda, yang cara kerjanya dengan menggeser beban pemberat di sepanjang batang.
Neraca Digital Neraca diigital (neraca elektronik) di dalam penggunaanya sangat praktis, karena besar massa benda yang diukur langsung ditunjuk dan terbaca pada layarnya.Ketelitian neraca digital ini sampai dengan 0,001 gram.
Banyaknya skala dalam neraca bergantung pada neraca lengan yang digunakan. Setiap neraca mempunyai skala yang berbeda-beda, tergantung dengan lengan yang digunakannya.
Ketelitian neraca merupakan skala terkecil yang terdapat dalam neraca yang digunakan disaat pengukuran. Misalnya pada neraca Ohauss dengan tiga lengan dan batas pengukuran 310 gram mempunyai ketelitian 0,01 gram. Hal ini erat kaitannya ketika hendak menentukan besarnya ketidakpastian dalam pengukuran. Berdasarkan referensi bahwa ketidakpastian adalah ½ dari ketelitian alat. Secara matematis dapat ditulis:
Ketidakpastian = ½ x skala terkecil
Misalnya untuk neraca dengan tiga lengan dan batas ukur 310 gram mempunyai skala terkecil 0,1 gram, sehingga diperoleh ketidakpaastian ½ × 0,1.

2.2.                      Massa Jenis

Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air). Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (km/m3)
Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang sama.
Rumus untuk menentukan massa jenis adalah sebagai berikut:
ρ = m/V
Keterangan:
ρ adalah massa jenis,
m adalah massa,
V adalah volume.
Satuan massa jenis dalam 'CGS [centi-gram-sekon]' adalah: gram per sentimeter kubik (g/cm3).
1 g/cm3  = 1000 kg/m3
Massa jenis air murni adalah 1 g/cm3 atau sama dengan 1000 kg/m3
Selain karena angkanya yang mudah diingat dan mudah dipakai untuk menghitung, maka massa jenis air dipakai perbandingan untuk rumus ke-2 menghitung massa jenis, atau yang dinamakan 'Massa Jenis Relatif'
Rumus massa jenis relatif = Massa bahan / Massa air yang volumenya sama

2.3.                      Hukum Archimedes

Hukum Archimedes adalah sebuah hukum tentang prinsip pengapungan diatas benda cair yang ditemukan oleh Archimedes, seorang ilmuwan Yunani yang juga merupakan penemu pompa spiral untuk menaikan air yang dikenal dengan istilah Sekrup Archimede. Hukum Archimedes berhubungan dengan gaya berat dan gaya ke atas suatu benda jika dimasukan kedalam air. Berikut ini adalah bunyi hukum Archimedes yang sangat terkenal itu.

2.1.1.     Bunyi Hukum Archimedes

Bunyi hukum Archimedes adalah sebagai berikut:
“Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhya kedalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut”.

2.1.2.     Rumus Hukum Archimedes

Dari pernyataan Archimedes, maka didapatlah rumus berikut ini.
FA = ρa . Va . g
Keterangan: 
FA =  Gaya keatas yang dialami benda (N)   
ρa =  Massa Jenis zat cair (kg/m3)           
Va =  Volume air yang terdesak (m3)             
g = Percepatan Gravitasi (m/det2)

2.1.3.     Turunan Hukum Archimedes

Berdasarkan bunyi dan rumus hukum Archimede diatas, suatu benda yang akan terapung, tenggelam atau melayang didalam zat cair tergantung pada gaya berat dan gaya keatas. Maka dari itu, berdasarkan hukum diatas, terciptalah 3 hukum turunan dari Hukum Archimedes yang berbunyi:
a.      Benda akan terapung jika massa jenis benda yang dimasukan kedalam air lebih kecil dari massa jenis zat cairnya
b.      Benda akan melayang jika massa jenis benda  yang dimasukan kedalam air sama dengan massa jenis zat cairnya
c.       Benda akan tenggelam jika massa jenis benda yang dimasukan kedalam air lebih besar dari pada massa jenis zat cairnya.



BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1.  Alat dan Bahan

·         Neraca ohauss
·         Jangka sorong
·         Mikrometer sekrup
·         Aneka sampel batangan zat padat
·         Bangku kayu dan bejana gelas
·         Termometer
·         Air

3.2.  Prosedur

3.2.1.     Cara I (Statis)

·         Mengukur panjang, lebar, dan tebal zat padat dengan jangka sorong.
·         Mengukur tebal zat padat dengan mikrometer sekrup
·         Pada pengukuran lebar dan tebal zat padat dilakukan 5 kali, sedangkan pada pengukuran tinggi zat padat dilakukan 3 kali.
·         Menimbang massa zat padat dengan neraca.
·         Mencatat temperatur kamar sebelum dan sesudah percobaan.

3.2.2.     Cara II (Dinamis)

·         Menggantung zat padat pada neraca dan ditimbang massanya.
·         Meletakkan segelas air di bawahnya, sehingga zat padat terendam air seluruhnya. Timbang sekali lagi.
·         Menghitung perubahan volume air setelah benda padat dicelupkan.
·         Mencatat temperatur kamar sebelum dan sesudah percobaan.



DAFTAR PUSTAKA

 http://www.academia.edu/6719170/Makalah_mikrometer_sekrup
http://fisikastudycenter.com/animasi-fisika/289-cara-membaca-mikrometer-skrup
http://rumushitung.com/2013/05/31/tabel-massa-jenis-dan-berat-jenis/
http://yusufaffandi11.wordpress.com/2014/03/10/neraca-ohaus/
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=0CCgQFjAB&url=http%3A%2F%2Fshare.its.ac.id%2Fpluginfile.php%2F310%2Fmod_resource%2Fcontent%2F1%2FKetidakpastian_Pengukuran.ppt&ei=ZPU7VO2WAY2QuATSpYHQCg&usg=AFQjCNGbBQpROAd8Z2iYaFHVH9dIjO-bfg&bvm=bv.77161500,d.c2E

http://id.wikipedia.org/wiki/Massa_jenis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Commented only if there are complaints. Thanks :)