Karena tugas kuliah tak akan lengkap tanpa turunan.

Kamis, 30 April 2015

Laporan Praktikum Fisika Dasar - A4 Neraca Mohr

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bobot jenis adalah suatu besaran yang menyatakan perbandingan antara massa (g) dengan volume (ml), jadi satuan bobot jenis g/ml. Sedangkan Rapat jenis adalah perbandingan antara bobot janis sampel dengan bobot jenis air suling, jadi rapat jenis tidak memiliki satuan.
Cara penentuan bobot jenis ini sangat penting dalam bidang tekstil, karena dengan mengetahui bobot jenis kita dapat mengetahui kemurnian dari suatu sediaan khususnya yang berbentuk larutan untuk penyempurnaan tekstil dan pada serat-serat tekstil.
Disamping itu dengan mengetahui bobot jenis suatu zat, maka akan mempermudah dalam memformulasi zat. Karena dengan mengetahui bobot jenisnya maka kita dapat menentukan apakah suatu zat dapat bercampur atau tidak dengan zat lainnya. Dengan mengetahui banyaknya manfaat dari penentuan bobot jenis maka percobaan ini dilakukan.

1.2 Tujuan

1. Mengenal dan memahami cara penggunaan neraca mohr.
2. Menentukan massa jenis zat cair.




BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Neraca Mohr Westphal dipakai untuk mengukur bobot jenis zat cair. Neraca ini memiliki lengan-lengan yang tidak sama panjang. Dengan pertolongan tali kawat halus  termometer dapat digantung pada ujung lengan A. Sekrup S dapat diatur sedemikian rupa sehingga kedudukan mula-mula neraca setimbang. Pada ujung lengan A digantungkan termometer D dan neraca dibuat setimbang (dengan memutar S). Kemudian D dicelupkan ke dalam zat cair, maka neraca menjadi tak setimbang karena tekanan ke atas terhadap termometer D oleh zat cair. Untuk membuat sistem setimbang kembali maka beban-beban penunggang harus diletakan atau digantungkan pada lengan berskala sampai jumlah momen gaya ke atas penunggang ini sama dengan momen gaya ke atas pada D.
Secara matematis, penentuan massa jenis dengan neraca mohr dapat dirumuskan sebagai berikut:

Untuk mempermudah perhitungan, maka jarak antara a, berat penunggang dan volume D dipilih sedemikian rupa sehingga:
a.      Massa penunggang terbesar (dinyatakan dalam gram) dan numerik harus sama dengan volume D (dinyatakan dalam milimeter)
b.      Untuk temperatur dalam 20oC dan 30oC, perubahan volume D dapat diabaikan.





BAB III METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat-alat

a.       Neraca mohr yang terdiri dari:
·         Statif dengan sekrup pengatur K
·         Sekrup pengatur keseimbangan S
·         Garis-garis/lubang-lubang pembagian skala pada lengan neraca (10 bagian skala)
·         Tumpuan B
·         Skala pembaca kedudukan neraca C
b.      Termometer kecil D
c.       Beban-beban kawat penunggang G
d.      Batu-batu timbangan
e.      Pinggan dengan tali penggantungnya.
f.        Air
g.       Garam

3.2 Prosedur

A. Menentukan Rapat Massa Zat Cair

1.       Memastikan neraca berdiri tegak (vertikal) dengan mengatur K.
2.       Menggantung termometer D pada skala ke-10.
3.       Mengatur sektrup S agar neraca menjadi setimbang.
4.       Mencelupkan termometer D dalam zat cair, neraca akan tidak setimbang lagi.
5.       Mencatat temperatur zat cair.
6.       Membuat ceraca setimbang kembali dengan menggantungkan beban-beban penunggang pada garis-garis atau lubang-lubang bagian skala.
7.       Mencatat kedudukan Gy­­­ pada an yang terpakai.

B. Menyelidiki Syarat IV-d

1.       Mencelupkan D diganti dengan pinggan, di atas pinggan diletakan batu timbangan (Po) hingga terjadi kesetimbangan
2.       Penunggang terbesar (g1) digantungkan pada garis 1.
3.       Untuk membuat kesetimbangan lain, pada pinggan harus diisi batu timbangan sebesar P1.
4.       Memindahkan G1 ke garis 2. Lalu mengamati P2.
5.       Mengulangan langkah-langkah sebelumnya dengan cara yang sama untuk garis-garis ke-3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10 untuk memperoleh P3, P4, ... , P10

Daftar Pustaka

Modul Praktikum Fisika Dasar I. (2002). Bandung: Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil.
http://therehelga.files.wordpress.com/2012/03/dsc03089.jpg?w=480
http://syifarifianti.blogspot.com/2014/06/neraca-mohr-laporan-prak-fisika-4.html
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&cad=rja&uact=8&ved=0CEYQFjAF&url=https%3A%2F%2Fmuhammadcank.files.wordpress.com%2F2010%2F02%2Fberatjenis-dan-rapatjenis.doc&ei=OKWPVNeXFOLEmQWIk4LACw&usg=AFQjCNHmeiK2aCik66OQDqzQaKpIcdBP7g&sig2=DB-k6IE4fsqij0OtnN3kCg&bvm=bv.82001339,d.dGY
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=17&cad=rja&uact=8&ved=0CDUQFjAGOAo&url=http%3A%2F%2Fagustonipujianto.files.wordpress.com%2F2011%2F04%2Fargentometri.doc&ei=fJ5PVJSwA4XOmwXVgoDIAw&usg=AFQjCNH_fE9nMh4EfGlSRyNfWU5AA0491A&bvm=bv.77880786,d.dGY
http://yuunhae22.blogspot.com/2013/10/laporan-penetapan-massa-dan-bobot-jenis.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Commented only if there are complaints. Thanks :)